Taman hiburan realitas virtual menjadi tempat bermain baru warga perkotaan. Kemudahan akses, harga yang bersahabat dan ketersediaan sepanjang tahun menarik banyak keluarga dan generasi muda yang tumbuh dengan permainan online.
Pelanggan memainkan “Mario Racing Tournament” di Stasiun VR, outlet VR di dekat Stasiun Gangnam di Seoul.© HYUNDAI IT&E
“Pakai headset VR di depan Anda. Silakan angkat tangan jika Anda merasa pusing atau ada masalah.”
Lima pemain “roller coaster” memakai head-mounted displays (HMD) dengan muka bersemangat. Kemudian, kursi mereka condong ke depan, mulai bergoyang dan menukik berkali-kali. Seorang perempuan berusia sekitar 30 tahunan menengok ke kiri dan kanan dengan ekspresi tidak percaya.
“Sekarang kita turun… Wow!” Teriakan pemandu makin meningkatkan sensasi benar-benar berada di luar dan kemudian mereka menukik tajam.
Popularitas Instan
Roller coaster hanya satu dari banyak permainan dalam “Monster VR,” taman hiburan realitas virtual yang dioperasikan oleh GPM, sebuah perusahaan pratform VR di Songdo, Incheon.
Akses lokasi, biaya yang terjangkau dan fleksibilitas waktu membuat taman hiburan ini banyak disukai oleh keluarga, pasangan dan kelompok pertemanan sejak diluncurkan pada tahun 2017. Taman bermain konvensional berada di luar ruangan dan jauh di pinggir kota, sedangkan taman bermain Monster VR di dalam ruangan di lingkungan perkotaan. Artinya, taman ini lebih mudah dan lebih cepat dijangkau dari rumah dan tersedia sepanjang tahun. Tiga jam bermain dengan VR berbiaya 32.000 won, sekitar 22.000 won lebih sedikit dibanding tarif di taman hiburan konvensional. Kekurangan permainan ini hanya satu: tidak benar-benar di luar ruangan. Tapi, teknologi VR sudah dibuat sedemikian rupa sehingga batas antara ilusi dan realitas menjadi tidak jelas.
Monster VR menawarkan pengalaman aktivitas hiburan, termasuk bobsleigh, rafting dan bungee jumping, dan permainan melawan vampir, zombi dan dinosaurus. Selain roller coaster, ada lebih dari 30 permainan VR, termasuk balon udara.
“Sulit bagi saya mencari tempat bermain bersama anak-anak ketika cuaca dingin,” kata seorang ayah yang membawa keluarganya ke Monster VR suatu hari di musim dingin. Menurut sebuah outlet permainan, pengunjung taman bermain seperti ini rata-rata 2.000 orang per hari di bulan Agustus 2018, 80 persen dari mereka adalah remaja dan mereka yang berusia sekitar 20-an dan 30-an.
“The Hunters Game” adalah salah satu game paling populer di Monster VR Theme Park di Songdo, Incheon.
Taman hiburan media digital di Vivaldi Park, sebuah resor di Hongcheon, Provinsi Gangwon.Pengunjung dapat memainkan berbagai game VR bersama fasad media, menampilkan gambar yang diproyeksikan ke seluruh gunung.Hologram dan program media interaktif diakses melalui internet.
Minat Bermain Meningkat Tajam
Konsep realitas virtual berawal dari Antonin Artaud, seorang penulis naskah drama Perancis yang memperkenalkannya pada tahun 1930-an. Dalam kumpulan esainya yang berjudul “Le Théâtre et Son Double” (Teater dan Saudara Kembarnya), ia bersikeras bahwa pengunjung hanya melihat pencahayaan dan gambar imajinasi, bukan aktor sesungguhnya. Beberapa dekade kemudian, sepasang ilmuwan komputer Amerika mendirikan sebuah lembaga teknologi. Pada tahun 1968, Ivan Sutherland mengembangkan HMD pertama dan di tahun 1989, Jaron Lanier, seorang seniman visual, memakai istilah “realitas virtual” untuk menyebut permainan yang dibuat dengan komputer.
Selama dua tahun terakhir, beberapa pameran besar di Seoul menjadi ajang pertunjukan untuk industri VR. “VR EXPO 2017” diluncurkan oleh 53 perusahaan VR dari empat negara, memperkenalkan aplikasi baru mereka dalam bidang wisata, olah raga, perawatan kesehatan, arsitektur dan pendidikan serta permainan video. Sekitar 14.000 orang mengunjungi pameran selama tiga hari itu. “VR EXPO 2018” diadakan dengan skala lebih besar, yang diikuti oleh sekitar 200 perusahaan domestik dan asing. Tidak diragukan lagi VR dianggap lebih dari sekadar sarana pelatihan dan pendidikan bagi banyak profesi, termasuk dalam bidang medis, penerbangan, teknik dan olah raga.
Di Korea, taman hiburan VR menjamur di beberapa tahun terakhir di tengah minat yang besar dalam permainan VR, sama halnya dengan kafe Internet yang mulai bermunculan di hampir semua lingkunan tempat tinggal sekitar 20 tahun lalu dan banyak toko Sony PlayStation dna Microsoft Xbox dibuka di awal tahun 2000-an.
Asosiasi Industri VR·AR Korea memperkirakan pasar domestik VR bisa tumbuh empat kali lipat, dari 1,4 triliun won pada tahun 2016 menjadi 5,7 triliun won di tahun 2020. Pertumbuhan besar-besaran ini dipengaruhi oleh revisi hukum tenaga kerja yang menetapkan pengurangan jam kerja, yang memungkinkan banyak orang ikut bermain.
Ledakan Komersial
Pengembangan permainan ini menyita perhatian perusahaan-perusahaan besar. CJ Hello, sebuah perusahaan penyiaran kabel, berkolaborasi dengan Daemyung Hotels & Resorts membuka “Hello VR Adventure” pada bulan Juni 2018. Perusahaan ventura yang lebih menargetkan keluarga ini memasang perlengkapan VR di ruang-ruang permainan di bangunan milik Daemyung.
Lotte Department Store menjadi perusahaan pertama dalam industri itu yang membuka taman hiburan VR. Dengan berkolaborasi bersama GPM, pemilik Monster VR, Lotte menyediakan lebih dari 60 taman bermain di lantai 10 gedung cabangnya di Jayang-dong di Distrik Gwngjin Seoul pada bulan Agustus 2018.
Dalam bulan November 2018, sebuah perusahaan IT berafiliasi dengan Hyundai Department Store membuka “VR Station,” taman hiburan VR terbesar di negara ini, di wilayah elit di Distrik Gangnam. Bangunan seluas 3.960 meter persegi itu terdiri dari empat lantai dan menawarkan koleksi permainan VR populer dari dalam dan luar negeri. Gedung ini juga menawarkan headset dan kursi yang bisa bergerak untuk menonton film, seni media dan webtoons. Permainan-permainan baru yang dikembangkan oleh Hyundai IT&E ikut meramaikan pasar ini.
Illusion World, sebuah perusahaan taman bermain VR, membuka “Dongdaemun VR Illusion World,” dan menjadi yang terbesar di bidangnya di negara ini, dengan menempati lahan seluas 6.600 meter persegi di Goodmorning City Shopping Mall di Dongdaemun, pusat kota Seoul. Taman hiburan virtual yang dibuka bulan Januari tahun ini menawarkan program pengalaman berkarir bagi generasi yang akan datang, selain permainan VR populer.
Semoga ada lebih banyak permainan VR untuk menstimulasi mimpi dan imajinasi yang melahirkan kesenangan-kesenangan baru.
Kim Dong-hwanReporter, The Segye Times