Features 2023 AUTUMN
Kuliner Lezat yang Tumbuh di Pasar Tradisional Di antara berbagai makanan yang memikat selera orang Korea, ada beberapa yang berasal dari pasar tradisional. Makanan lokal yang mewakili setiap daerah ini telah mencapai ketenaran nasional dan menjadi merek waralaba, serta diakui sebagai kata benda khas. Kkabaegi (donut kepang), yang diolah dengan cara menguleni adonan dan merentangkan dua bagiannya hingga memanjang kemudian dikepang lalu digoreng dengan minyak, dan donat kacang merah manis, yang diolah dengan membulat-bulatkan adonan dan memasukkan pasta kacang merah sebagai isian kemudian digoreng, adalah makanan yang dengan mudah dapat dijumpai di pasar tradisional. © Shutterstock Dibandingkan dengan makanan di rumah makan biasa, makanan pasar lebih murah dan berlimpah porsinya. Oleh karena itu, pasar tradisional menjadi tempat yang tepat bagi para pekerja kantoran, yang dalam perjalanan pulang kerja, untuk makan malam dan juga minum-minum dalam rangka melepas penat. Foto oleh Matt Rogers, Unsplash#Features
Features 2023 AUTUMN
Tempat ‘Coba Ini Itu’ yang Menyenangkan Pasar tradisional, yang pernah kalah bersaing dengan department store, hypermarket, dan pusat perbelanjaan online, kini mulai bangkit kembali. Perubahan itu bukan karena pasar tradisional kembali pada kejayaan mereka di masa lalu. Hal ini dikarenakan lahirnya definisi baru dari pasar tradisional sebagai tempat yang baru dan menarik oleh generasi muda. Pengunjung menikmati saat-saat bahagia dengan minum Jeju Beer sxsdi toko pop-up di Pasar Gwangjang Seoul pada Mei 2023. Sebanyak 50.000 pengunjung memadati pasar selama tiga minggu, menciptakan suasana yang ramai. © Jeju Beer#Features
Features 2023 AUTUMN
Pasar Tradisional sebagai Salah Satu Ikon di Korea Pasar tradisional di Korea berkembang secara alami sejak abad ke-17 sejalan dengan perkembangan perdagangan. Di masa lalu, pasar-pasar ini umumnya hanya beroperasi dalam periode tertentu, tetapi melalui proses modernisasi, pasar permanen seperti sekarang menjadi sesuatu yang umum. Dari puluhan hingga ratusan tahun, setiap pasar memiliki sejarah dan fitur uniknya sendiri, dan hingga saat ini, pasar-pasar tradisional di Korea tetap tangguh. Berikut adalah pengenalan tentang pasar tradisional sebagai ikon Korea. Pasar tradisional di Korea berkembang secara alami sejak abad ke-17 sejalan dengan perkembangan perdagangan. Di masa lalu, pasar-pasar ini umumnya hanya beroperasi dalam periode tertentu, tetapi melalui proses modernisasi, pasar permanen seperti sekarang menjadi sesuatu yang umum. Dari puluhan hingga ratusan tahun, setiap pasar memiliki sejarah dan fitur uniknya sendiri, dan hingga saat ini, pasar-pasar tradisional di Korea tetap tangguh. Berikut adalah pengenalan tentang pasar tradisional sebagai ikon Korea.#Features
Features 2023 SUMMER
Istana Sebagai Pelabuhan Pengalaman Budaya Akhir-akhir ini, berbagai program wisata istana semakin populer, terutama di kalangan generasi muda. Mereka baru menemukan pesona unik dari kebudayaan tradisional yang tidak dapat dirasakan dari konten budaya populer yang telah ada. Melalui ini, sekarang istana bukan hanya warisan yang ditinggalkan oleh sejarah, tetapi warisan yang dihidupkan kembali sebagai ruang yang memungkinkan berkomunikasi dengan orang-orang yang hidup pada masa lalu. Peserta “Tur Cahaya Bulan Istana Changdeok” mengintip ke pedalaman Daejojeon, kamar ratu. Administrasi Warisan Budaya dan Yayasan Warisan Budaya Korea memulai tur istana malam pada tahun 2010. Ini sepopuler sebelumnya, menawarkan pengunjung kesempatan untuk menjelajahi area yang biasanya tertutup untuk umum. © Joongang Ilbo#Features
Features 2023 SUMMER
Lukisan Istana: Seni Rupa Harapan Pada dinasti Joseon, para pelukis yang bekerja untuk pemerintah melukis berbagai jenis lukisan untuk kewibawaan, panjang umur, dan kesehatan raja berserta keluarganya. Lukisan-lukisan ini berperan memperindah setiap ruang istana. Sebagian besar lukisan diproduksi dalam bentuk layar lipat, lukisan gulung, tirai, dan sebagainya. “Bangau Putih.” Kim Eun-ho. 1920. Warna pada sutra. 214 × 578 cm. Ini adalah mural di dalam Istana Changdeok, di dinding barat kamar ratu, Daejojeon. Itu dilukis oleh Kim Eun-ho (1892-1979). Karyanya mewarisi lukisan dekoratif istana tradisional, yang menampilkan warna-warna indah dan sapuan kuas yang halus. © Museum Istana Nasional Korea#Features
Features 2023 SUMMER
Taman Istana: Taburan Estetika dalam Filsafat Istana-istana peninggalan Dinasti Joseon yang terletak di jantung kota Seoul, di antara barisan gedung pencakar langit adalah warisan arsitektur yang merepresentasikan Korea sekaligus menjadi ruang terbuka kota. Bagi masyarakat modern, khususnya yang sibuk, istana tersebut berfungsi sebagai tempat peristirahatan kota di mana mereka dapat menikmati alam yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari. Paviliun Gyeonghoeru di Istana Gyeongbok adalah tempat para raja makan malam dengan pejabat mereka dan menerima utusan. Api meluluhlantakkan paviliun aslinya. Versi yang dibangun kembali selesai pada tahun 1867. Ia memiliki pilar luar berbentuk persegi yang lebar dan pilar dalam berbentuk lingkaran, sesuai dengan kepercayaan tradisional bahwa langit itu bulat dan bumi itu persegi. © gettyimagesKOREA#Features